Jkt48: The Bad JOT

Jkt48: The Bad JOT

Jkt48: The Bad JOT

Mall FX salah satu pusat perbelanjaan yang berdiri di Ibu kota, beberapa tahun terakhir nama mall ini semakin dikenal khususnya dikalangan laki laki.

Hal itu disebabkan disalah satu mall itu ada sebuah tempat berbama teater JKT48 tepatnya teater itu berada di lantai 4 mall tersebut.

JKt48 merupakan sebuah idol group ibukota yang merupakan sister group dari sebuah idol group terkenal dari jepang yaitu AKB48, JKT48 terdiri dari gadis gadis remaja yang ingin mewujudkan mimpinya sebagai idol.

mird00261jp-3.jpg

Sore hari,mall itu akan semakin rame oleh pengunjung yang di dominasi oleh laki laki,tentu saja kedatangan merrka ke sana adalah untuk menonton pertunjukan theater yang memang diadakan setiap hari.

Tampak seorang lelaki paruh baya sedang mengatur barisan orang orang yang sedang mengantre untuk membeli tiket pertunjukan teater jkt48. Lelaki itu adalah Ujang salah satu staff jkt48 atau para fans sering menyebit mereka sebagai JOT.

Ujang adalah seorang paruh baya berunur 45 tahun,dia seorang duda dia diceraikan oleh istrinya karena ketahuan menjalin hubungan dengan adik iparnya sendiri. Ujang bisa bekerja sebagai JOT karena diajak salah satu temanya yang sudah lebih dahulu menjadi JOT.

Ujang yang saat itu sedang membutuhkan pekerjaan tidak menolak terlebih lagi setelah mengetahui bahwa ditenoat kerjanya banyak gadis gadis muda. Ujang yang dasarnya memang mata keranjang semakin semangat menjalani pekerjaan itu.

Antrean pun selesai semua fans sudah menempati tempat duduk mereka masing masing. Pertunjukan teater pun dimulai Ujang berdiri di barisan belakang tempat duduk para fans dengan dalih untuk menjafa keamanan didalam.

Itu hanyalah salah satu alasan nya saja,alasan sebemarnya adalah agar dia juga bisa ikut menikmati pertunjukan teater.

Dia sangat menikmati ketika para gadis gadis remaja itu mulai memari, karena rok merrka yang pendek sering kali memperlihatkan paha mereka yanh putih mulus membuat mata lelakinya berbinar.

Dia yakin sebagian fans lelaki yang datang menonton juga melakukan hal yang sama. Pemandangan itu membuat darah laki lakinya bergejolak dan berkumpul disatu tempat dan membuat penisnya mengeras.

Akhirnya oertunjukan teater pun selesai,setelah sekian jam menahan siksaan birahi akhirnya Ujang bisa bergerak lagi. Dia melanjutkan pekerjaanya untuk membereskan sisa sisa perlatan yang baru saja digunakan untuk pertunjukan teater.

Pukul 11.00 malam akhirnya Ujang sampai dikontrakanya,setelah membersihkan diri. Dia pin membaringkan dirinya dikasur yang ada dikontrakanya. Pikiranya kembali memutar memori ketika didalam teater tadi hal itu kembali membangkintkan gairahnya

Diapun membuka celanya dan mulai onani sambil membayangkan gadis gadis remaja itu,hal yang selalu dia lakukan sejak menjadi bagian dari JOt.

Tak berapa lama tubuhnya mengejang,spermanya muncrat membasahi cepana dan spreibyang dia pakai. Uajng merasa dia tak bisa jika harus tiap hari onani, ide liar mulai muncul dikepalanya, bagaiamana kakaundia bisa menikmati tubuh gadis gadis itunpasti akan sangat nikmat.

Ditengahbpikiran liarnyanitu matanya mulai berat, Ujang pun tertidur karena kelelahan.

Mall FX salah satu pusat perbelanjaan yang berdiri di Ibunkota, beberapa tahun terakhir nama mall ini semakin dikenal khususnya dikalangan laki laki.

Hal itu disebabkan disalah satu mall itu ada sebuah tempat berbama teater JKT48 tepatnya teater itu berada di lantai 4 mall tersebut.

JKt48 merupakan sebuah idol group ibukota yang meruapakan sister group terkenal dari jepang yaitu AKB48, JKT48 terdiri dari gadis gadis remaja yang ingin mewujudkan mimpinya sebagai idol.

Sore hari,mall itu akan semakin rame oleh pengunjung yang di dominasi oleh laki laki,tentu saja kedatangan merrka ke sana adalah untuk menonton pertunjukan theater yang memang diadakan setiap hari.

Tampak seorang lelaki paruh baya sedang mengatur barisan orang orang yang sedang mengantre untuk membeli tiket pertunjukan teater jkt48. Lelaki itu adalah Ujang salah satu staff jkt48 atau para fans sering menyebit mereka sebagai JOT.

Ujang adalah seorang paruh baya berunur 45 tahun,dia seorang duda dia diceraikan oleh istrinya karena ketahuan menjalin hubungan dengan adik iparnya sendiri. Ujang bisa bekerja sebagai JOT karena diajak salah satu temanya yang sudah lebih dahulu menjadi JOT.

Ujang yang saat itu sedang membutuhkan pekerjaan tidak menolak terlebih lagi setelah mengetahui bahwa ditenoat kerjanya banyak gadis gadis muda. Ujang yang dasarnya memang mata keranjang semakin semangat menjalani pekerjaan itu.

Antrean pun selesai semua fans sudah menempati tempat duduk mereka masing masing. Pertunjukan teater pun dimulai Ujang berdiri di barisan belakang tempat duduk para fans dengan dalih untuk menjafa keamanan didalam.

Itu hanyalah salah satu alasan nya saja,alasan sebemarnya adalah agar dia juga bisa ikut menikmati pertunjukan teater.

Dia sangat menikmati ketika para gadis gadis remaja itu mulai memari, karena rok merrka yang pendek sering kali memperlihatkan paha mereka yanh putih mulus membuat mata lelakinya berbinar.

Dia yakin sebagian fans lelaki yang datang menonton juga melakukan hal yang sama. Pemandangan itu membuat darah laki lakinya bergejolak dan berkumpul disatu tempat dan membuat penisnya mengeras.

Akhirnya oertunjukan teater pun selesai,setelah sekian jam menahan siksaan birahi akhirnya Ujang bisa bergerak lagi. Dia melanjutkan pekerjaanya untuk membereskan sisa sisa perlatan yang baru saja digunakan untuk pertunjukan teater.

Pukul 11.00 malam akhirnya Ujang sampai dikontrakanya,setelah membersihkan diri. Dia pin membaringkan dirinya dikasur yang ada dikontrakanya. Pikiranya kembali memutar memori ketika didalam teater tadi hal itu kembali membangkintkan gairahnya

Diapun membuka celanya dan mulai onani sambil membayangkan gadis gadis remaja itu,hal yang selalu dia lakukan sejak menjadi bagian dari JOt.

Tak berapa lama tubuhnya mengejang,spermanya muncrat membasahi celana dan sprei yang dia pakai. Uajng merasa dia tak bisa jika harus tiap hari onani, ide liar mulai muncul dikepalanya, bagaiamana kalau dia bisa menikmati tubuh gadis gadis itu pasti akan sangat nikmat.

Ditengah pikiran liarnya itu matanya mulai berat, Ujang pun tertidur karena kelelahan.

Seorang wanita turun dari mobil setelah memarkirkan kendaraanya. Dia pun berjalanan masuk menuju mall tempat kerjanya.

Ada yang tampak berbeda dari wanita itu hari ini,wajahnya tampak murung tak bersemangat dia bahkan mengabaikan sapaan orang orang yang dia temui saat menuju ke ruanganya. Tidak seperti hari hari biasanya dia yang selalu tersenyum bahkan menyapa terlebih dahulu.

Wanita itu adalah Melody General Manager JKT48,dulunya dia juga seorang member JKt48, setelah memutuskan untuk lulus dari idol group itu manajemen menawarinya untuk menjadi general Manager JKT48.

Suasana di dalam ruang ganti teater yang tadinya riuh oleh suara para member yang sedang bercanda mendadak menjadi sunyi ketika Melody melangkahkan kakinya kedalam. Terlebih lagi ketika mereka melihat raut wajah Melody yang sedang suntuk.

Sebenarnya Melody bukanlah sosok yang menyebalkan bahkan justru sangat baik dan dihormati seluruh member dan staf. Cuma ketika moodnya sedang tidak baik dia akan menjadi orang yang berbeda, dia akan menjadi sosok yang menyeramkan.

Para member dan staf yang mengetahui hal itu lebih baik tidak mencari masalah dengan Melody yang saat itu moodnya sedang tidak baik,mereka pun segera mempersiapkan diri untuk pertunjukan malam itu.

******

Ujang berdiri di dalam ruanagan Manager,didepanya Melody duduk menatap tajam kearahnya. Ujang tidak berani menatap balik mata wanita didepanya itu,mata yang biasanya menatap dengan teduh kini menatap tajam seolah ingin menusuk dirinya.

“Pak Ujang,gimana sich, kayak baru kerja aja..!!bisa bisanya hal seperti ini bisa terjadi ” Ucap Melody dengan nada tegas sedangkan matanya masih menatap tajam ke lelaki paruh baya yang masih berdiri diam didepanya.

Ujang yang sedang dimarahi terus menunduk tidak berani membalas ucapan Melody, karena memang hari itu dia yang salah. Terdapat kesalahan cetak nomor Bingo untuk kursi teater hingga menyebabkan keributan antar fan.

Melody masih terus memarahi Ujang, ujang yang tau kalau suasana hati melody sedang tidak baik hanya bisa pasrah mendapat omelan dari wanita itu.

Ujang memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya ditatapnya wanita yang dsri tadi masih terus mengomel itu. Ditatapnya wajah wanita itu,entah kenapa Melody tampak begitu cantik malam itu.

Mata Ujang terus memperhatikan wajah Melody,kini matanya turun ke bibir mungil yang sampai saat ini masih terus mengomel, bibir mungil itu tampak menggoda ingin rasanya Ujang melumat bibir mungil itu dengan bibir tebalnya agar berhenti mengomel.

Matanya teeus turun mengamati tubuh Melody,pandanganya berhenti pada kedua tonjolan mungil di bagian dada Melody.

Memang sejak memutuskan untuk lulus dan menikah Melody memutuskan untuk berhijab dan memakai pakaian tertutup.

Namun hal itu tidak bisa sepenuhnya menyembunyikan pesona dirinya dari mata para lelaki termasuk Ujang yang kini berdiri dihadapanya.

Melihat hal itu membuat Ujang penasaran apa yang ada dibalik baju itu,,pikiranya kotornya melayang membayangkan tubuh atasanya itu.

Sudah satu jam berlalu sejak Ujang dipanggil menghadap Melody,akhirnya selesai juga Ujang mendapat ceramah panjang kali lebar dari atasanya itu walaupun selama itu dia tidak mendengarkan dan sibuk dengan pikiran kotornya.

Saat ini Ujang sedang meredakan pikiranya dengan merokok di samping toilet. Ketika sedang asik menikmati rokoknya samar samar telinganya medengar suara seorang wanita yamg sedang bertengkar.

Matanya kesana kemari mencari arah suara itu hingga berhenti ke seorang wanita, dia mengenali wanita itu. Ujang melihat melody tampak sedang bertengkar dengan seseorang di sebrang telpon itu.

Tak lama Melody mematikan saluran telepon itu,Ujang hanya memoerhatikan atasanya itu dari kejauhan. Ujang melihat Melody tampak memyeka matanya sebelum kembali ke ruangan nya,Ujang menduga bahwa Melody habis menangis.

Rupanya benar dugaan Ujang bahwa Melodynitu rupanya sedang ada masalah,wajar saja hari ini muka atasanya itu tampak murung dan gampang emosi.

Setelah memghabiskan rokoknya Ujang pun kembali menuju teater untuk menyeleseaikan pekerjaanya.

***

Malam hari,suasana teater mulai sepi karena para member dan staf sudah pulang kerumah masing masing. Ujang yang baru saja menyelesaikan pekerjaanya dan hendak pulang tiba tiba matanya menatap kesebuah ruangan yang masih terang.

Ujang pun mengintip kedalam ruangan itu, tampak Melody masih duduk diam didepan komputer meja kerjanya. Pandangan nya tampak kosong, Ujang pun menghampiri meja Melody.

“Belum pulang,teh”Ucap Ujang

“ehhhhh…….Pak Ujang masih disini?” Melody yang tersadar dari lamunanya kaget ketika didepan nya ada orang lain.

Ujang melihat mata Melody tampak sembab, sepertinya wanita itu habis menangis lagi. Dia pun mengambil kursi dan duduk di depan meja Melody.

“Kalau ada masalah,teteh bisa cerita ke pak Ujang sapa tau bapak bisa bantu” Ucap Ujang lagi.

Melody yang memang sudah tidak tahan dengan masalahnya akhirnya tangisnya pecah, dia kemudian menceritakan semua masalah yang sedang dia hadapi kepada lelaki dihadapan nya itu.

Mulai dari maslah pekerjaan hingga masalah rumah tangga yang sedang dialaminya, Ujang fokus mendengarkan wanita dihadapanya itu bercerita, sampai ketika suara Melody semakin bergetar tangisnya kembali pecah.

Ujang pun bangkit dari duduknya entah keberanian dari mana dia peluk tubuh wanita yang sedang menangis itu mencoba untuk menenangkan nya.

Melody hanya diam ketika pak Ujang memeluknya, entah kenapa tubuhnya kini mulai tenang didekapan pak Ujang mungkin dia merasakan sosok seorang ayah di sosok pak Ujang.

Merasa wanita itu sudah lebih tenang, Ujang melepaskan pelukan nya dilihatnya wajah Melody kemudian dengan jari jarinya dia mengusap sisa air mata yang ada di wajahnya.

Pandangan nya terhenti ke bibir melody, Ujang mengeuk ludahnya melihat bibir sexy Melody. Entah keberanian dari mana,dikecupnya bibir Melody. Melody memejamkan matanya, membiarkan bibirnya dikecup oleh Ujang. Juga ia sama sekali tak menolak saat Ujang melanjutkan melumat bibirnya, menikmati manis dan hangatnya bibir gadis itu.

“Kamu sungguh cantik sekali, Mel,” bisik Ujang yang membuat wajahMelody memerah tersipu dan menunduk malu. Sikap Melody semakin menambah daya tariknya dan semakin membangkitkan gairah birahi Ujang untuk segera menyantap wanita ini.

Tangan Ujang meraih kancing baju Melody untuk melepaskannya satu persatu. Kancing pertama telah dilepas. Begitu pula yang kedua. Saat ia ingin melepas yang ketiga, tiba-tiba Melody menahan tanganya.

“Jangan disini, pak” bisik Melody lirih wajanya masih tersipu. Tanganya kembali merapikan kancing baju yang sudah sempat dilepas oleh pak Ujang.

Melody mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam tas kemudian menyerahkanya ke pak Ujang, Pak Ujang menerima kunci mobil itu kemudian segera berjalan menuju keparkiran terlebih dahulu.Setelah Melody merapikan penampilanya kemudian dia berjalan menyusul pak Ujang.

Pak Ujang segera melajukan mobil meninggalkan parkiran ketika Melody sudah menyusul naik kedalam mobil itu. Tak lama mobil itu sampai juga didepan sebuah rumah yang cukup sederhana yaitu rumah Pak Ujang.

Pak Ujang pun turun setelah memarkirkan mobil Melody, dia buka pintu samping tempat duduk Melody.

T

ak lama kemudian mereka berdua berjalan menuju ke dalam rumah pak Ujang sambil bergandeng tangan. Pak Ujang yang berjalan di depan membuka pintu rumahnya, sementara Melody di belakang mengikutinya. Setelah mereka berdua masuk kedalam rumah kemudian Pak Ujang memgunci pintu rumahnya.

Kini orang luar tak bisa masuk ke dalam. Sehingga tak ada yang akan mengganggu mereka berdua. Handphone juga telah dimatikan. Pak Ujang segera menggandeng Melody meuju kamarnya dan mendudukanya diranjang tuanya.

Mereka duduk berdekatan di ranjang. Bagi Melody, baru kali ini ia masuk ke kamar laki laki lain selain kamar suaminya dulu waktu zaman masih pacaran. Begitu di dalam kamar Pak Ujang langsung duduk merapat ke tubuh Melody. Kemudian dikecupnya bibir gadis manis itu.

Begitu lamanya ia menciuminya, membuat gadis itu akhirnya terlarut juga dan melupakan kesedihannya. Kini ia melakukan french kissing. Lidahnya beradu dengan lidah gadis itu. Lagi-lagi Melodytak berontak. Malah ia juga mulai menggerakkan lidahnya untuk saling beradu dengan lidah Ujang.

Ujang melepaskan ciumanya dari mulut Melody, kini dia mulai menciumi wajah gadis itu dengan mesra, mulai dari pipi, bibir, hidung, alis, dagu, mata, dan telinganya.

Kemudian direbahkannya tubuh gadis itu di atas ranjang, dan kembali diulangi lagi ciuman-ciuman di seluruh wajahnya, sebelum akhirnya ditutup dengan kembali melumat bibirnya dan “bersilat lidah” dengan gadis itu.

Kini segera dibukanya kancing baju Melody satu persatu. Kali ini sama sekali tak ada penolakan dari gadis itu sampai akhirnya seluruh kancing bajunya terlepas semua. Segera Ujang menyibakkan bajunya ke samping kiri kanan tubuh Melody, membuat bra gadis itu jadi terekspos secara terbuka.

Bra itu begitu indah berwarna biru tua. Setelah itu Ujang mulai menciumi bagian dadanya yang telah terekspos. Membuat Melody mengeluarkan rintihan-rintihan kecil.

Kemudian ia membangkitkan gadis itu untuk membuatnya terduduk. Bajunya yang telah terbuka itu langsung dilepaskan dari tubuhnya termasuk dengan hijab yang menutupi kepalanya.Kini tubuh Melody sudah setengah telanjang dihadapan lelaki itu.

Setelah itu ia meraba-raba tubuh setengah telanjang Melody sambil menciumi lagi disana sini, sekaligus mencari tahu kaitan bra-nya di punggung atau di depan. Rupanya ada di punggung. Dengan hati berdebar kedua tangannya merengkuh kaitan nra itu dan melepaskannya. Ternyata pertaruhannya berhasil. Karena Melody tak memberikan reaksi penolakan sama sekali.

Begitu kaitannya dilepas, segera ia meloloskan bra biru tua itu dari tubuh mulus gadis putih ini. Segera ditatapnya payudara telanjang gadis majikannya itu lekat-lekat. Keduanya tak terlalu besar, ukurannya 34B. Namun putihnya sungguh merangsang hati.

Apalagi kedua putingnya agak menonjol berwarna segar kemerahan. Kini giliran payudara Melody yang segera dimainkannya. Kedua tangannya yang hitam mulai meraba-raba payudara putih itu. Punggung tangannya menyentuh sekujur payudara Melody.

Setelah itu diikuti dengan jari-jari dan telapaknya yang meraba-raba sambil sesekali meremas-remas dengan lembut. Membuat Melody jadi mendesah-desah sambil terus memejamkan matanya. Apalagi saat jari-jari Pak Ujang mulai menyentuh-nyentuh putingnya. Membuat desahannya semakin liar tak terkendali.

Pak Ujang melanjutkan memainkan payudara Melody dengan mulutnya menyapu seluruh bagian payudara Meldody. Termasuk puting kemerahan itu tak luput dijilat-jilatinya. Lidahnya berputar putar di kedua puting gadis itu bergantian, bergerak-gerak melingkarinya.

Perlakuan lidah Pak Ujang, membuat Membuat Melody melupakan rasa malunya tadi dan kini menggelinjang-gelinjang secara erotis sambil mengerang-erang.

Tidak berhenti dengan jilatan kini mulutnya mengenyot-ngenyot payudara mungil Melody, kedua putingnya disedot-sedot bergantian. Nampak ia begitu ganas menyusu payudara Melody, dengan suara kecipakan emutannya yang sering kali terdengar cukup keras.

Saat akhirnya pak Ujang selesai menikmati payudara Melody nampak bekas merah-merah di seluruh bagian payudara gadis itu. Kini Ujang mulai melucuti celana dalam Melody tanpa ada perlawanan sedikit pun.

Kini Ujang bisa melihat bulu-bulu vaginanya yang tertata rap. Ujang kemudian melucuti seluruh bajunya sampai ia juga telanjang bulat, menunjukkan penisnya yang besar dan bersunat itu telah berdiri dengan keras secara gagah perkasa di depan gadis putih mulus yang juga telanjang bulat itu.

Kulitnya yang sawo matang kehitaman nampak kontras dengan tubuh putih mulus Melody. Setelah meraba-raba paha mulus Melody sebentar, Ujang membentangkan kedua kakinya lebar-lebar, untuk melihat liang vagina gadis itu.

Ujang mulai meraba-raba paha mulus Melody, terutama bagian pangkalnya. Pengalamannya dengan istrinya membuat ia tahu titik titik rangsangan yang dimiliki oleh wanita.

Kini Ujang mulai merangsang sekitar vagina Melody, membuat gadis itu kini jadi terlarut menikmati permainan lelaki itu. Ia sama sekali tak melawan terhadap apapun yang dilakukan terhadap dirinya.

Ujang semakin merangsang vaginanya, dengan menggunakan tangan dan jari-jarinya yang mengelus-elus dan mengusap-usap vagina Melody. Setelah itu ia menghisap-hisap dan menjilati bagian luar dan isi dalam vaginanya, termasuk klitoris dan G-spot gadis itu.

Membuat vagina Melody jadi basah kuyup dan dirinya pun mendesah-desah dengan keras tak terkendali. Setelah puas mengerjai dan merangsang Melody, kini ia juga ingin mendekatkan penisnya ke tubuh putih mulus menggairahkan itu. Ia menjepitkan penisnya di antara kedua paha Melody, membuatnya terasa enak saat dijepit paha nan putih dan mulus itu.

Setelah itu ia mendekatkan penisnya ke payudara Melody yang berukuran 34B itu dan penis hitamnya dijepitkan di tengah-tengah payudara putih gadis itu. Ia jadi semakin terangsang melihat penisnya yang hitam legam itu begitu kontras warnanya dijepit di antara kedua bukit kecil gadis berkulit putih ini.

Setelah itu dikocok-kocoknya penisnya di antara kedua payudara Melody., membuat penisnya seperti di-masturbasi oleh payudaranya. Dan terakhir, penisnya berkenalan dengan puting kemerahan gadis itu.

Ujang semakin tidak kuat menahan nafsunya didekatkannya penisnya sampai menempel persis di depan liang vagina Melody didorongnya penisnya ke depan.

“AAHHH” Melody mendesah kerqs ketika merasakan penis Pak Ujang kini oerlahan masuk kedalam vaginanya.

Melody merasakan penis pak Ujang masuk semakin dalam. Dan… “AAHHH”, akhirnya penis Kosim masuk ke dalam seluruhnya! Uugh! Seru Ujang dengan lega.

Ujang menatap ke bawah melihat vagina Melody yang telah membuka untuk menampung penis besarnya di dalamnya. Ia tersenyum menyaksikan vagina gadis itu,Ia mencabut penisnya. Liang vagina Melody kini jadi agak terbuka,segera dimasukkan kembali penisnya. Kali ini juga masih peret banget, meski tak sesulit sebelumnya. Setelah itu… dikocoknya penisnya di dalam vagina gadis muda itu.

“Ugh…ughh…ughh…”

Ujang mengocok-ngocok penisnya sambil mengeluarkan suara karena merasakan sensasinya yang begitu nikmat menggagahi gadis ini. Sementara Melody dibuat mendesah-desah sambil mengernyit kesakitan saat penis tebal Ujang menyetubuhi dirinya.

“Aahhh….ahhhh…aahhh……” Melody terus menjerit-jerit kesakitan bercampur mendesah-desah nikmat. Rasanya perih-perih enak!. Sementara Ujang masih terus memompa vaginanya.

“Aahhh…aduhhh….aaaahhh…..adduu..aaaahhh……” Melody terus menjerit sambil mendesah-desah.

Perlahan rasa nikmat mulai menjalar keseluruh tubuh Melody

Pak Ujang lalu mencengkeram pinggang Melody dan menggoyangkannya pelan-pelan sehingga penisnya mengaduk-aduk vagina Melody.

Pak Ujang juga kembali memijat pinggang Melody seperti sebelumnya sehingga Melosy semakin kewalahan akibat tambahan rasa nikmat yang mendera tubuhnya.

“Mmm… mmm… mmm…” Melody hanya menggoyang-goyangkan kepalanya menahan rasa nikmat yang menjalari tubuhnya itu sementara kedua tangannya masih sibuk menutupi mulutnya dengan erat.

Pak Ujang membiarkan Melody terbiasa dengan sensasi akibat goyangan pinggangnya selama beberapa menit sebelum ia tiba-tiba melepaskan pinggang Melody.

“Huaah… aagh… egh…” Pak Ujang mendesah penuh kenikmatan saat merasakan rasa hangat dan lembut dalam vagina Melody.

Pak Ujang terus meresapi kenikmatan dalam rongga vagina gadis cantiknya itu. Betapa bangganya Pak Ujang saat mengingat kesuksesannya untuk menikmati tubuh atasanya itu.

Tubuh yang begitu banyak diincar oleh para lelaki di kantor mereka.

Pak Ujang yang sudah tidak sabar lagi segera mencengkeram pinggang Melody dan menghentakkan pinggangnya dengan keras kedalam vagina Melody.

Pak Ujang terus menghentak-hentakkan penisnya didalam vagina Melody. Melody tahu tangannya kini tidak akan cukup lagi untuk mehanan suaranya.

elama 20 menit, Pak Ujang memompa penisnya keluar masuk dari vagina Melody. Suara yang keluar dari mulut Melody sudah tidak jelas sama sekali apakah itu suara desahan, jeritan atau erangan.

“Hrggh… Eerghh…” Pak Ujang tidak bisa lagi berlama-lama menahan dirinya. Dengan diiringi sebuah hentakan keras ke dalam vagina Melody, Pak Ujang pun menggeram keras dan menyemburlah sperma Pak Ujang kedalam vagina Melody.

“Hmm… phh??” Melody terkejut sejenak saat merasakan sperma Pak Ujang menyemprot hingga ke dasar vaginanya. Pak Ujang membiarkan penisnya tertancap kedalam vagina Melody sejenak untuk mengeluarkan seluruh spermanya itu.

Saat penis itu tercabut dari vagina Melody tampak lelehan putih sperma Pak Ujang ikut keluar dari celah-celah vagina Melody.

Pak Ujang tersenyum puas dan dibelainya tubuh Melody, Namun tiba-tiba ia merasakan tubuh Melody bergetar pelan seperti menangis.

Pak Ujang segera mengusap airmata dari wajah Melody dan merangkulnya dari belakang.. Pak Ujang bisa merasakan getaran tubuh Melody dan juga peluh yang membasahi sekujur tubuh wanita itu.

“Mel maaf ya… Kamu tidak apa-apa kan?” tanya Pak Ujang dengan penuh kekhawatiran.

Melody yang masih sesunggukan hanya mengangguk pelan.

“Kamu capek kan? Ayo tidur dulu ya.” Pak Ujang segera menyelimuti tubuh Melody dengan selimut dan membaringkan tubuhnya disamping Melody.

Sejenak Pak Ujang merenungi kejadian hari itu dan apa yang telah dilakukannya dengan Melody. Ekspresi puas tampak menghiasi wajahnya, walaupun ia juga agak menyesali perlakuannya itu.